Minggu, 07 November 2010

tugas softkil ekonomi koperasi artikel berjudul "banjir

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Banjir adalah bencana alam yang terjadi secara alami maupun oleh ulah manusia. Sekarang ini banjir sering terjadi disebabkan ulah manusia yang mulai tidak menghiraukan keseimbangan alam, seperti menebang pohon secara besar-besaran, membuang sampah sembarangan, penggalian material pasir dan batu alam secara liar tidak terkendali.
Dengan minimnya kesadaran pada masing-masing individu terhadap pentingnya untuk menjaga lingkungan maka tak heran jika setiap musim penghujan tiba banyak daerah-daerah di Indonesia mengalami kebanjiran, oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas masalah banjir ini dengan beberapa cara penanggulanannya atau cara mengatasinnya.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Banjir

• Curah hujan dalam jangka waktu panjang.
• Erosi tanah menyisakan batuan, hingga tidak ada resapan air.
• Buruknya penanganan sampah, hingga sumber saluran-saluran air tersumbat.
• Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi
jalan / tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada.
• Bendungan dan saluran air rusak.
• Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.
• Pembabatan hutan secara liar (Illegal logging).
• Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang, mengakibatkan banjir
kiriman atau banjir bandang.
2.2. Dampak dan Kerugian Akibat Banjir

Banjir merendam, menggenangi bahkan menenggelamkan ribuan rumah, tempat ibadah, gedung sekolah, pusat bisnis dan pemerintahan, pabrik dan pesawahan, serta jalan berikut alat-alat transportasi seperti mobil dan motor. Kerugian akibat banjir secara materil bisa mencapai puluhan milyar rupiah, belum termasuk kerugian akibat kehilangan produktivitas kerja dan usaha. Banjir melanda ratusan kawasan di Indonesia.

Dampak ekonomi banjir relatif sulit pemulihannya, terutama bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal serta usaha kecil dan menengah. Selain sebagian besar barang yang dimiliki hilang atau rusak, sebagian orang mengalami kehilangan sumber pendapatan. Pemulihan ekonomi terbentur pada modal dan jaringan usaha yang terputus ketika banjir. Sedangkan bagi masyarakat dengan pekerjaan tetap, baik di instansi pemerintah atau swasta, pemulihan ekonomi tidak terlampau sulit. Pada akhirnya, barang yang hilang atau rusak dapat dimiliki kembali dikemudian hari, apalagi jika rumah, kendaraan atau barang-barang berharga milik mereka diasuransikan.
Penanganan dampak ekonomi banjir, lebih luas lagi ialah dengan menghidupkan kembali berbagai sarana dan prasarana bisnis yang sempat terganggu, terutama sarana transportasi, perdagangan, perbankan, pertanian, industri, dan sebagainya.
Penanganan dampak kesehatan, terutama dengan mengantisipasi kemungkinan munculnya berbagai penyakit seperti demam berdarah, kulit, infeksi saluran pernafasan, diare, dan sebagainya. Baik posko kesehatan, klinik kesehatan dan rumah sakit perlu disiap-siagakan secara penuh.
Penanganan dampak lingkungan, mulai dari lingkungan RT, RW, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota maupun yang terkait dengan daerah lain. Dalam hal ini Pemkot atau Pemkab perlu berkoordinasi dan duduk bersama dalam upaya mengatasi persoalan banjir. Pada dasarnya banjir terjadi karena curah hujan di atas normal, sehingga saluran penampung air terlampaui kapasitasnya, terjadilah luapan. Adanya banjir kiriman dari daerah aliraran sungai di bagian hulu, menyebabkan luapan itu semakin besar.


2.3. Mengatasi Banjir
Berikut beberapa cara untuk mengatasi masalah banjir yang mungkin biasa kita lakukan, yaitu dengan cara :

2.3.1. Menyediakan Sistem Perparitan.
Jadi parit-parit yang telah dangkal akibat bahan-bahan bekas sentiasa dibersihkan. Dengan ini air limpahan dan hujan dapat dialirkan dengan baik tanpa adanya hambatan dari sampah atau bahan – bahan bekas yang menggangu atau menghambat aliran sungai.

2.3.2. Proyek Pendalaman Sungai
Kejadian banjir terjadi karena kedangkalan sungai. Jika dulu sungai mampu mengalirkan sejumlah air yang banyak dengan mudah, kini pengaliran telah berkurangan. Ini disebabkan proses pemendapan dan pembuangan bahan-bahan buangan.
2.3.3 Memelihara Hutan
Memelihara hutann merupakan cara yang paling baik untuk mencegah banjir karena Hutan berfungsi sebagai bunga karang (sponge) dengan menyerap air hujan dan mengalir dengan perlahan-lahan ke anak-anak sungai. Hutan mampu menyerap
air hujan hingga 20%. Air hujan ini dilepaskan ke atmosfer melalui penguapan. Hanya dengan ini saja pengurangan air hujan dapat dilakukan.
2.3.4. Mencegah Terjadinya Illegal Logging
Beberapa tahun belakangan ini sangat marak terjadinya illegal logging di negara kita, khususnya di daerah yang memiliki kawasan hutan yang sangat luas, seperti halnya Kalimantan, Papua dan Sumatra. Padahal hutan merupakan hal terpenting dalam pencegahan banjir, karena dapat menyerap air ketika terjadi hujan. Sehingga llegal logging akan berakibat fatal terhadap lingkungan sekitarnya, Dan bukan hanya akan menyebabkan banjir saja tetapi akan menyebabkan kerusakan habitat mahluk hidup yang ada di daerah tersebut.
Oleh karena itu peranan kesadaran manusia sangatlah diperlukan dalam hal menjaga kelestarian hutan. Salah satu hal yang perlu di perhatikan adalah adanya reboisasi secara berkala, agar hutan kita tetap lestari.
Disisi lain untuk mencegah terjadinya illegal logging , di perlukan sikap yang tegas dari pihak Pemerintah terhadap perusahaan- perusahaan yang melakukan pembalakan hutan.
2.3.5. Memperlebar dan Merehabilitasi Kali / Sungai
Dengan tujuan memperlebar jalan maka sering kali yang di jadikan korban adalah mengurangi luasnya sungai atau kali. Tanpa di sadari akan berakibat minimnya penampungan air sehingga air mudah meluap ke jalanan dan mengakibatkan banjir. Jadi sebaiknya kita bukan mempersempit sungai atau kali tetapi kita harus memperlebar dan merehabilitasi kali atau sungi, Karena dengan begitu sungai atau kali dapat menampung debit air yang cukup banyak.
2.3.6 Membuang Sampah pada Tempatnya
Sudah merupakan hal yang biasa bagi sebagian masyarakat untuk membuang sampah tidak lagi pada tempatnya. Hal ini tentu saja berakibat buruk bagi lingkungan. Banjir merupakan akibat dari banyaknya masyarakat membuang sampah tidak lagi pada tempatnya. maka dari itu agr tidak terjadi banjir mari kita bersama – sama untuk membuang sampah pada tempatnya. dimulai dari lingkungan sekitar, seperti lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan tempat – tempat umum lainnya. Dengan begitu lingkungan akan terhindar dari sampah dan musibah banjir bias teratasi sedikit demi sedikit.

2.4 Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Banjir
Waspadalah sebelum banjir datang. Kita harus melakukan beberapa hal ketika banjir datang. Berikut beberapa hal yang harus kita lakukan ketika banjir datang :
1. Jangan panic terhadap kondisi yang sedang dialami dan berusaha berpikir tenang untuk menyelamatkan diri anda.
2. Utamakan keselamatan diri kita dan keluarga, terutama anak-anak yang masih kecil dan balita atau mintalah bantuan tim penyelamat jika anda tidak sanggup melakukannya sendirian.
3. Amankan surat-surat berharga dan file yang penting, seperti surat tanah, ijazah, kartu keluarga, dll.
4. Jangan lupa untuk mencabut dan memindahkan semua barang elektronik, kemudian turunkan sekring listrik agar tidak terjadi konsleting listrik dan kesetrum.
5. Kita bisa membuat tanggul penahan air sementara di depan pintu rumah kita dari semen untuk menghindari volume air yang banyak masuk kedalam rumah.
6. Kalau kita ada dijalan dan terhadang oleh banjir, lebih baik tidak memaksakan diri untuk menerobos jika dirasakan berbahaya. Motor atau mobil kita bisa terendam air. Jika dalam kondisi terdesak pilihlah rute jalan yang bebas banjir.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Daerah-daerah di Indonesia sering terjadi banjir karena pembangunan yang terlalu padat serta banyaknya kerusakan lingkungan dengan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan dan tidak adanya pohon-pohon yang dapat meresap air maka sering terjadi banjir.
- Kurangnya kesadaran dari masing-masing individu, masyarakat, pemerintah dan semua pihak dalam mengatasi masalah banjir ini.
- Dampak korban akibat banjir seperti korban jiwa, korban yang kehilangan harta benda, luka-luka, dsb dapat di minimalisir yaitu dengan meningkatkan managemen antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya banjir pada tahun-tahun mendatang harus lebih baik, sebagai contoh pemerintah harus mempersiapkan sarana evakuasi sedini mungkin seperti perahu karet berikut mesinnya, tenda, MCK darurat, sarana pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), bahan sandang, pangan dan obat-obatan.
- Progam-program penanggulangan banjir Menyediakan Sistem Perparitan, Proyek Pendalaman Sungai, Memelihara Hutan, Mencegah Terjadinya Illegal Logging, Memperlebar dan Merehabilitasi Kali / Sungai, Membuang Sampah pada Tempatnya

3.2 Saran
- Dalam Upaya mencegah ancaman banjir, warga masyarakat harus sudah mulai membuat sumur-sumur resapan, secara swadaya maupun dengan bantuan pemerintah.
- Pemerintah agar tidak berhenti memberikan peringatan keras kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menebang hutan secara liar serta terus aktif melakukan kebijakan-kebijakan untuk mengatasi banjir contoh kecilnya pemerataan bangunan terhadap daerah-daerah resapan air, sosialisasi yang lebih intensif terhadap dampak dan pencegahan banjir pada masyarat sekitar, memberikan sangsi atau hukuman bagi pelanggar, menyiapkan sejumlah anggaran untuk pembangunan-pembangunan daerah peresapan air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar