Selasa, 10 Mei 2011

ANAK BERPERILAU MENYIMPANG, SALAH SIAPA?

Banyak orang tua yang bertanya apa bila anaknya berperilaku negative seperti melakukan kenakalan dengan menggunakan narkoba, mabok-mabokan, sex bebas , melawan pada orang tua atau menunjukan sifat negative lain seperti sangat pemalu, pendiam, jarang berinteraksi dsb, yang terlintas dipikiran orang tua pada umunya akan bertanya “mengapa anak saya menjadi seperti ini? Pada hal saya merasa sudah cukup membiayai kebutuhan hidupnya dan memberikan kehidupan yang layak untuknya.
Berdasarkan uraian di atas saya akan mencoba menjelaskan factor-faktor yang menyebabkan kecenderungan perilaku negative anak atau perubahan sikap drastic yang terjadi pada anak.

Pada umunya anak-anak sejak pertama dia dilahirkan hingga berusia kurang lebih 5 tahun mempuyai sifat ingin tahu yang besar, sangat periang dan cenderung tidak bisa diam karena rasa ingin tahunya yang tinggi, kecuali anak-anak yang mungkin dari awal sudah mengalam kelainan seperti autis, di usia-usia 1 s/d 10 tahun lah yang pada umunya dan sebagian besar mempengaruhi sikap dan perilaku anak, dan pada usia ini lah kepribadian dia yang seterusnya akan dibawa hingga dia dewasa akan terbentuk, factor pembentuk kepribadian sendiri terbentuk melalui berbagai lingkungan dimana dia berada yakni linkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, lingkungan tempat dia menempuh pendidikan, dsb. Dalam hal ini lingkungan keluarga lah yang paling banyak berperan membentuk kepribadian anak, dimana pola asuh orang tua akan sangat menentukan sifat si anak kedepannya, seperti yang telah saya telah sebutkan di atas Banyak orang tua yang bertanya apa bila anaknya berperilaku negative dipikiran orang tua pada umunya akan bertanya “mengapa anak saya menjadi seperti ini? Pada hal saya merasa sudah cukup membiayai kebutuhan hidupnya dan memberikan kehidupan yang layak untuknya. Jawabannya sangat lah mudah seorang anak tidak hanya memerlukan biaya yang cukup dan kehidupan layak, dengan hanya menyekolakan dia hingga tingkat akhir, memberikan dia kebutuhan primer, sekunder hingga tersier tidak lah cukup, anak pada awal di lahirkan hanyalah seorang manusia yang sangat rapuh dan tidak bisa bertahan hidup apabila tidak ada yang merawat, begitu pula dengan kepribadiannya seorang anak yang di besarkan hanya memenuhi kebutuhan ekonominya tidak lah cukup, seorang anak mutlak mmerlukan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya, mereka perlu bimbingan mana yang baik mana yang salah, perlu peraturan, perlu arahan, perlu kedekatan dengan orang tuanya sehingga mereka membiasakan diri untuk menyampaikan masalah, keluh kesah kepada orang tuanya, orang tua yang baik selayaknya mampu membimbing anak bagaimana mereka bergaul, bagaimana mereka bersikap yang tentunya harus di barengi dengan kasih sayang, seorang anak yang dibesarkan tanpa kasih sayang, tanpa peraturan akan menimbulkan sikap si anak yang tidak mau di atur, tidak mau di kekang, hidup bebas sesukanya tanpa aturan, sehingga apabila terjadi masalah antara orang tua dan anak, anak tersebut akan mencari pelampiasan untuk mengeluarkan segala kekesalan di kepalanya, terlebih lagi apabila seorang anak dibesarkan dari keluarga yang kedua orang tuanya telah bercerai, broken home, suka gonta ganti pasangan dsb dan anak tersebut dipaksa untuk memilih harus ikut ibu atau bapaknya setelah kedua orang tuanya bercerai dan lebih parah lagi jika anak tidak mempunyai pilihan lain untuk ikut salah 1 orang tua yang tidak dia sayang, karena orang tua yang satunya yg dia sayang tidak cukup ekonomi untuk membiayai si anak sendirian, keadaan seperti ini lah yang membuat anak terus merasa tertekan, dia menjalani hidup tanpa pola asuh yang benar dan tanpa kasih sayang orang tuanya di saat usia yang masih sangat labil dimana peran didikan orang tua akan sangat berpengaruh terhadap kepribadian dia kedepannya, hingga munculah sikap pemberontakanan dari si anak, dimana sikap pemberontakan ini dapat ditunjukan dalam 2 kondisi yaitu: kondisi anak akan menjadi sangat bader atau anak akan menjadi sangat pemurung, kondisi anak sangat bader umunya juga dipengaruhi oleh tanpa kasih sayang orang tua yang dibarengi dengan keseringan orang tua berperilaku kasar secara fisik, apabila sedang dalam masalah dengan orang tuanya, orang tuanya tidak segan-segan untuk melakukan kekerasan seperti meninju, menampar, menendang, dll. kekerasan tersebut akan mempengaruhi kondisi jiwanya dimana dia akan tumbuh menjadi pribadi yang kasar, pribadi pemberontak, pribadi yang tak mau diatur dan hanya mementingkan kebebasannya, pribadi yang mudah marah, pelampiasan akan kekerasan ini biasanya lari pada narkoba, mabok-mabokan, kumpul dengan geng anak nakal, preman, pencopet, dsb. Disisi lain anak yang tidak mendapat kasih sayang dari orang tuanya dan dibarengi dengan ucapan kasar yang sangat menyakitkan hati anaknya, sering membentak anak hanya karena masalah sepele, sering menyindir atau menjelek-jelek2an anaknya di depan teman orang tuanya, dan di perparah dengan lingkungan tempat dia menempuh pendidikan, dimana anak yg sedang mengalami masalah besar dilingkungan keuarganya, sehingga dia Nampak kelihatan murung dikelas, sehingga sifat seperti itu yang rata-rata akan dimanfaatkan oleh temannya yang jahat untuk menekannya seperti memalak, mengancam, memukul, menghina dia didepan teman lain, anak yang telah terlanjur mengalami depresi berat karena sering melihat dan mengalami tindakan kekerasan yang di alaminya dilingkungan keluarga biasanya akan sulit melawan apabila bertemu dengan teman yang mencoba menjajahnya, kondisi ini lah yang akan membentuk kepribadian anak yang sangat pendiam, sangat pemalu, sangat penakut, sangat pemurung, susah berkomunikasi dimana pun dia berada. Dalam kondisi ini kebanyakan dari mereka sulit melampiaskan kemarahannya, lebih sering akan dia pendam dalam-dalam segala kekesalan dan keluh kesahnya, dan jarang sekali mau berbagi atau menyampaikan masalahnya pada seseorang , namun demikian emosi terpendam dari seorang pendiam karna tekanan yang telah saya sebutkan tadi biasaya sangat jauh lebih besar dari pada kemarahan anak bader apa bila dia sudah mencapai limit kesabaran, karena kemarahan yang ada terlalu lama disimpan dalam-dalam di hatinya sehingga pada saat tertentu kemarahan tersebut seperti layaknya bom atom yang meledak=ledak tanpa terkendalai jadi jangan heran apa bila kita medengar berita perilau teroris kebanyakan pelakunya dikenal masyarakat sebagai sosok pendiam, pemalu.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan perilaku negative sangat mudah terjadi pada keluarga yang didalamnya terdapat ketidak harmonisan, orang tua yang cerai, broken home, tidak pernah mencoba dekat dengan anak, kekerasan-kekerasan yang terjadi dalam keluarga, lingkungan luar tempat dia menempuh pendidikan, serta tempat seorang anak memperoleh pergaulan. Untuk orang tua yang telah dikaruniai anak dan memutuskan bercerai selayaknya dipikirkan masak-masak tentang keputusannya tersebut karena dalam hal ini anak lah yang akan sangat menjadi korban dari sebuah perpisahan orang tua, perceraian orang tua merupakan salah 1 peyebab terbesar anak akan berperilaku menyimpang, dari perceraian akan terjadi pertengkaran-pertengkaran yang akan sering dilihat oleh anak yang tentu tidak bagus untuk perkembangan mental si anak, dari perceraian komunikasi, hubungan antara orang tua dan anak merenggang, dari perceraian terkadang perhatian orang tua pun akan berkurang pada anak, dari perceraian akan menimbulkan kekerasan-kekerasan pada anak dari perceraian anak akan mudah mengalami depresi. Anak adalah karunia ilahi, yang dititipkan olehnya pada kedua pasangan suami istri, maka selayaknya jaga dan pelihara lah mereka dengan benar karena kelak akan di mintai pertanggun jawaban, anak terlahir suci tanpa dosa, apabila terjadi kesalahan dengan sikap perilakunya orang tua lah yang berkewajiban meluruskan, anak tidak akan berperilaku menyimpag apabila selalu dijaga dan dipelihara dengan benar , namun apabila anak tersebut telah terlanjur rusak karena kesalahan orang tua masa lalu, rengkul kembali lah dia, belai lah dia dengan kasih sayang, ajari mereka aturan baik dan benar, bina lah mereka kembali dengan pondasi agama yang kuat maka semuanya akan berjalan lurus dan baik-baik saja.

Senin, 09 Mei 2011

Alasan Mengapa Nabi Sangat Sayang dengan Kucing : Keajaiban Hewan Bernama Kucing

Anda sekalian pasti sering denger kalau Nabi suka banget sama kucing, tapi emang Nabi sangat sayang semua binatang dan mereka semua diperlakukan baik oleh Nabi.

Banyak kisah-kisah tentang kucing (karena kucing memang binatang yang banyak berkeliaran disekitar manusia). Bahkan Nabi juga memiliki kucing peliharaan. Setiap Nabi menerima tamu di rumah, Nabi SELALU ngegendong mueeza (nama kucingnya) dan diletakkan dipahanya. Nabi bahkan berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Salah satu sifat Mueeza yang paling Nabi demen:
‘Mueeza selalu mengeong ketika mendengar azan, seolah-olah ngeongnya ky ngikutin lantunan suara adzan‘

Terus, pernah juga saat Nabi mau mengambil jubahnya, eh.. ada Muezza lagi bobo diatasnya.. Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya, tujuannya supaya gak ngebangunin Muezza.

Pas Nabi pulang ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan kucing itu.

Nabi menekankan di beberapa hadisnya bahwa kucing itu tidaklah najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.


Fakta-fakta ilmiah keistimewaan pada KUCING

Fakta pertama: Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.

Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.

Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar dapat membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Fakta kedua: Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.

Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan.
Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapatkan adalah:

Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Fakta ketiga: Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.

Bahkan di zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan, selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress
Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman

Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.

Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, selanjutnya manusia 1/4 anjing, sedangkan kucing 1/2 manusia. Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll). Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Sisa makanan kucing hukumnya suci

Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu.
Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.

Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.”

Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?”

Ia menjawab, “Ya.”

Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),”. (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah.

Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.”

Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.

Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.

Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.

Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing. (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni)

Hadis ini diriwayatkari Malik, Ahmad, dan Imam hadis yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya suci.

Lihat begitu luar biasanya kucing itu, bahkan sampe jadi hewan peliharaan kesayangan Nabi. Namun sayangnya banyak sekali dari kita yang berpandangan negatif seputar binatang ini, ada yang mengatakan kucing dapat menyebabkan asma karena bulu-bulunya, ada juga yang bilang kucing terinfeksi toxoplasma.

Padahal kalau teliti lebih lanjut, toxoplasma itu adalah sejenis bakteri yang dapat hidup dibinatang apa saja. Catatan dalam penelitian ilmiah para peneliti, Anjing dan Babi adalah rekor terbanyak hewan yang mengandung penyakit ini. Tapi kenapa, justru kucinglah yang dijadikan kambing hitamnya?

Toxoplasma berasal dari infeksi parasit Toxoplasma Gondii. Adapun penularannya pada manusia melalui empat cara yaitu:

Secara tidak sengaja memakan makanan yang tercemari parasit ini. Misalnya kita makan sayuran yang tidak dicuci bersih dan ternyata parasit toxo telah mencemarinya.
Memakan daging sapi, kambing, babi, ayam, babi atau anjing yang mengandung parasit toxo yang tidak dimasak dengan sempurna (matang).
Infeksi melalui placenta bayi dalam kandungan.
Seorang ibu hamil yang terinfeksi toxoplasma bisa menularkan parasit ini pada janin yang dikandungnya, penularan ini disebut penularan secara congenital.
Melalui transfusi darah, transplantasi organ dari seorang donor yang kebetulan menderita toxoplasmosis.

Toxoplasma bisa menyerang perempuan maupun laki-laki. Sesungguhnya tak hanya kucing yang bisa terinfeksi parasit Toxoplasma, karena semua hewan berdarah panas (unggas dan mamalia) sebenarnya juga bisa terinfeksi sebagai induk semang perantaranya (Intermediate host).

Parasit dari intermediate host dapat menular hanya jika kita MENGKONSUMSINYA. Bedanya dengan kucing, Toxoplasma menyelesaikan keseluruhan siklus hidupnya di usus halus kucing, dan akan dikeluarkan bersamaan dengan feces atau kotorannya.

Mungkin karena alasan inilah maka kucing menjadi tersangka utama toxoplasma bagi sebagian kita. Sementara sapi, kambing, ayam, anjing dan hewan lainnya tidak, meski sama-sama punya “bibit” Toxoplasma di tubuhnya.

Tips untuk Menghindari Toxoplasma:

Sediakan pasir atau tempat kotoran untuk kucing dan sebaiknya dibersihkan setiap hari. Nah kita juga harus rajin bersih-bersih, lagian kucing kalau mau pup dipasir SELALU dikubur, karena kucing itu sendiri adalah hewan yang pemalu. Malah sebenarnya kalau gak ada pasir atau tanah, kucing akan menahan pup sekuat tenaga, kalau bener-bener udah gak tahan, terpaksanya pup di pojokan. Makanya sediakanlah lahan pasir buat kucing
Cegahlah kucing agar tidak berburu tikus, burung, lalat dan kecoa (kasih makan makanan yang bersih, matang dan layak).
Jangan memberi makan hewan peliharaan dengan daging, jeroan, tulang dan susu mentah, sebelum di masaklah terlebih dahulu.
Setelah mencuci daging mentah sebaiknya cuci tangan dengan sabun agar tak ada parasit yang tertinggal di tangan.
Cucilah tangan dengan sabun setiap kali hendak makan.
Hindari memakan daging mentah atau setengah matang. Makanlah daging yang benar-benar telah dimasak sampai matang.
Cuci bersih sayur-mayur dan buah-buahan yang hendak dikonsumsi mentah sebelum dimakan (dilalap).
Untuk ibu-ibu hamil, sebaiknya tidak membersihkan tempat kotoran kucing ataupun mencuci daging ataupun jeroan selama masa kehamilan. Mintalah bantuan orang lain untuk mengerjakannya.
Untuk ibu-ibu yang berencana untuk hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui ada tidaknya infeksi Toxoplasma.
Jika anda memelihara kucing, latihlah dari kecil kucing tersebut dengan membiasakan buang kotoran pada tempatnya.

Sedangkan khusus untuk ASMA, orang biasa mengait-ngaitkannya akibat dengan bulu-bulu kucing. Padahal belum tentu demikian.

Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat sementara. Penyakit ini salah satunya dikarenakan kelainan di paru atau di jantung yang bersifat keturunan (biasanya sejak kecil gejalanya sudah mulai tampak).

Khusus asma yang disebabkan kelainan di paru-paru saja, ada yang bersifat intrinsik (dalam tubuh sendiri), dan ekstrinsik baik psikosomatitik (dipacu beban psikis tertentu) maupun non-psikosomatitik – biasanya mirip penderita alergi (tak tahan atau salah tanggapan sistem imun). Dari analisa kemungkinan jenis dan penyebab sesak, tentulah yang bersifat ekstrinsik yang dapat sembuh dengan menghindari atau menetralisir pencetus timbulnya serangan asma.

Jadi orang yang kambuh asmanya itu bukan hanya karena bulu kucing, tetapi bisa juga karena debu, sesak dalam keramaian, stress, asap, serbuk bunga, udara dingin, olahraga, dll. Sebenarnya bulu kucing hanyalah menjadi PEMICU, sama seperti faktor-faktor yang lain.

sumber: http://indobestseller.wordpress.com/2010/02/14/alasan-mengapa-nabi-sangat-sayang-dengan-kucing-keajaiban-hewan-bernama-kucing/