PEMBATASAN BBM SERTA AKIBATNYA BAGI PERDAGANGAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
BBM bisa dibilang sudah merupakan kebutuhan pokok manusia karena banyaknya aktifitas distribusi sandang, papan, pangan harus dilakukan dengan menggunakan kendaraan yang pastinya memerlukan BBM, namun demikian BBm termasuk sebagai SDA yang tidak dapat diperbaharui, sehingga peraturan tentang penggunaan BBM dan kebijakan-kebijakannya perlu diatur sedemikian rupa sehingga bisa tetap terjaga kelestariannya. Karena itu juga pemerintah akhirnya membuat keputusan untuk membatasi subsidi BBM, hal ini tentu saja akan berdampak postif dan negatif bagi masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak yang terkait lainnya.
2. Tujuan
Dalam menanggulangi masalah BBM yang semakin lama semakin terbatas dan pemakaian dana subsidi yang semakin membengkak, tentu saja pemerintah telah mempunyai rencananya sendiri walau tentu tidak semudah yang dipikirkan, karena pasti ada fakto-faktor penghambat itu dan efek-efek negatif yang akan ditimbulkan apa bila subsidi bbm dibatasi terutama di sektor perekonomian dan perdagangan karena akan menimbulkan harga kebutuhan pokok naik. Berdasarkan uraian di atas maka makalah ini dibuat untuk membahas rencana pembatasan BBM serta dampaknya terhadap perekonomian dan perdagangan
3. Rumusan masalah
Dalam makalah ini akan dijelaskan analisa penyebab pembatasan subsidi BBM, dampak positif dan negatif dari pembatasan tersebut, efek yang ditimbulkan bagi pedagang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisa
Alasan kenapa Pemerintah membatasi dan mengurangi subsidi BBM karena Dengan harga minyak dunia yang mencapai 91 dollar AS per barrel, tidak bisa terhindarkan bahwa harga BBM harus naik.Pembatasan subsidi BBM juga dilakukan seiring terus meningkatnya konsumsi BBM akibat meningkatnya pertumbuhan kendaraan. Akibatnya, konsumsi BBM pada tahun 2010 ini saja sudah melebihi jatah APBN.Untuk tahun ini, konsumsi BBM diprediksi melonjak menjadi 38 juta kiloliter, di atas jatah APBN 2010 sebanyak 36,5 juta kiloliter. Tanpa pembatasan BBM bersubsidi pada tahun 2011, Menko Perekonomian Hatta Rajasa memperkirakan konsumsi akan meningkat lagi sebanyak 10 persen. Pembatasan BBM Bersubsidi Tak Efektif. Rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi yang akan diterapkan mulai April 2011 ini hanya menghemat anggaran negara kurang dari Rp 5 triliun. Total subsidi BBM pada APBN 2011 sebesar Rp 93 triliun diperkirakan mem-bengkak akibat lonjakan harga minyak mentah di pasar internasional yang mencapai 100 dolar AS per barel. Meski mobil pribadi menghabiskan 14 juta kiloliter BBM bersubsidi , atau hampir Rp 28 triliun /A pada 2010, pembatasan A BBM pada kelompok ini hanya akan menjadi diskusi publik dan hanya akan mendiskreditkan pemerintah. Di tempat terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Z Saleh mengatakan, pembatasan penggunaan BBM bersubsidi harus dilakukan pemerintah mengingat makin terbatasnya cadangan minyak bumi dan subsidi untuk BBM yang terus membengkak., kajian untuk memberikan subsidi pertamax terkait daya beli masyarakat.
2.2 Pembahasan
Dampak postif
Dengan diadakan pembatasan subsidi, masyarakat pada umunya akan mengurangi pemborosan minyak bumi dan meminimalisir global warming, karna dengan diadakan pembatasan subsidi BBM diharapkan mereka meminimalisir untuk melakukan berpergian hanya untuk sesuatu yang tidak penting, dan lebih memilih memakai kendaraan umum atau berkendara dengan sepeda sehingga dapat mengurangi polusi dan jumlah kemacetan yang semakin parah, pembatasan BBM bersubsidi bisa memberikan dampak positif bagi sektor perekonomian dan pendidikan. Alokasi dana dari penghematan subsidi yang ditaksir mencapai Rp 28 triliun selayaknya dapat menunjang program percepatan pembangunan infrastruktur transportasi dan pendidikan.
Dampak Negatif
dampak negatifnya berpotensi menimbulkan distorsi tambahan, terutama makin maraknya pasar gelap atau penyalahgunaan premium dan mendorong pertumbuhan sepeda motor lebih cepat, sehingga memperparah kemacetan. Dampak negatif pengaturan lainnya, dalam waktu tidak lebih dari tiga tahun, masalah yang sama, yakni volume premium, akan kembali membengkak. Selanjutnya, penerapan pengaturan akan rumit karena memerlukan kesiapan infrastruktur (SPBU), jaminan pasokan pertamax, pengawasan ketat, dan biaya tambahan.
Efek yang ditimbulkan bagi pedagang
Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa mempengaruhi tingkat produksi mobil. Akibatnya, tingkat permintaan terhadap mobil baru akan menurun. Otomatis di dalam pedagangan di Bidang otomotif terutama mobil akan menurun.
GAIKINDO menyatakan pasar mobil nasional pada tahun 2010 menembus kurang lebih sekitar 730.000 unit sekaligus rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah industri otomotif di Indonesia. Tapi jika seluruh beban diberlakukan serentak tahun depan, Perdagangan pasar otomotif akan”drop” 30 persen.
“Akibatnya, daya beli masyarakat akan semakin melemah dan kondisi ini bisa dipastikan bisa menggerus pasar otomotif sebagai kebutuhan sekunder. Dan penurunan ini bisa mencapai 20%,” ujar Direktur Honda Surabaya Centre (HSC) Rudy Surjanto ketika dihubungi di Surabaya, Senin (19/7/2010).
Kesimpulan
Pembatasan subsidi BBM mempunyai segi negatif dan postif, diantaranya penghematan subsidi tersebut diperkirakan sebesar 28 triliun yang dapat digunakan untuk perbaikan dan pendidikan, namun demikian uga memiliki dampak negatif bagi para pedagang karna harga bahan baku yg relatif akan melonjak, terjadi inflasi, dsb. Tentu saja pemerintah telah mempertimbangkan dampak-dampak yang akan ditimbulkannya, sebagai masyarakat kita layaknya mengerti dengan kebijakan pemerintah tersebut guna mengatasi membengkaknya subsidi, namun demikian kita juga harus jeli mengawasi kinerja pemerintah saat menjalani keputusan mereka tersebut sehingga tidak merugikan masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar